PULPIS
Warga Kalawa Protes Pekerjaan Sekat Kanal Tanpa Pemberitahuan
PULANG PISAU, Pembangunan sekat kanal yang dilakukan di beberapa handil pada wilayah Kelurahan Kalawa, Kecamatan Kahayan Hilir, Pulang Pisau belakangan mendapat penolakan. Misalnya saja di Handil Mahikei, puluhan pemilik lahan bahkan melakukan protes dengan membuat surat pernyataan tertulis yang langsung dihimpun oleh Ketua Handil, Tarso. Kepada Kanal Kalimantan, Tarso bercerita jika pembuatan sekat di handil mereka tanpa sosialisasi.
“Banyak pemilik tanah yang punya kebun di Handil Mahikei protes akan pembuatan sekat kanal tersebut. Karena dikhawatirkan bisa merendam kebun sengon dan karet yang sudah mulai tumbuh. Apalagi musim hujan seperti ini, aliran air dari atas akan tertahan oleh sekat tersebut dan bisa merendam banyak tanaman di sana,†ungkap Tarso sambil menunjukan bukti surat protes yang dibubuhi tanda tangan para pemilik lahan.
Masih menurut Tarso, berdasarkan pantauan pengerjaan sekat kanal baru mulai dilakukan beberapa hari lalu di kilometer 4, terhitung ada sekitar 6 sekat kanal yang sudah dibangun. Sementara dari titik pemetaan di lapangan, diperkirakan pembuatan dibuat sampai kilometer 9 hingga sebanyak 21 sekat.
“Beberapa keganjilan yang kami temukan pada program sekat kanal tersebut selain tidak adanya koordinasi dengan pengurus handil, pada sekitar lokasi proyek juga tidak terlihat papan plang kegiatan. Para pekerja sekat kanal juga bukan orang handil melainkan pihak luar handil berjumlah sekitar 20 orang. Langkah kami selanjutnya akan bersurat ke Dinas Lingkungan Hidup dan akan melaporkan pada pihak kepolisian agar jaminan, pengerjaan sekat tidak akan merendam kebun yang ada,†bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Kelurahan Kalawa Endra Setiawan mengaku, jika pihaknya memang ada menerima keluhan dari para pemilik lahan di beberapa handil yang saat ini tengah dilakukan pembuatan sekat kanal. Karena memang sejak awal tidak ada izin tertulis, pihak kelurahan pun diakui Endra kesulitan untuk melakukan mediasi.
“Iya ada keluhan dari masyarakat, para pemilik lahan karena khawatir sekat kanal akan merendam lahan mereka. Ada yang di Handil Mahikei dan ada yang di Handil Sei Buluh I, menurut informasi program itu dari BRG (Badan Restorasi Gambut, red) yang dikerjakan pihak kontraktor, karena memang awalnya tidak ada sosialisasi ke pemilik lahan kita jadi kesulitan memediasi mereka,†ujar Lurah. (sjy)
Editor:Abi Zarrin Al Ghifari
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Pemegang Kursi DPRD Banjarbaru Terima Bantuan Keuangan Parpol, Satu Suara Dihargai Rp14 Ribu
-
Kota Banjarbaru2 hari yang lalu
Juara di Singapore Open Dance Championship 2024, Frem Harumkan Nama Indonesia
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Kembali Tak Datang, KPK Sebut Peluang Jemput Paksa Paman Birin
-
pilkada 20242 hari yang lalu
Bawaslu Kalsel Segera Plenokan Dugaan Pelanggaran Paslon Syaifullah-Habib Ahmad
-
Kota Banjarbaru1 hari yang lalu
Akhiri Masa Cuti, Aditya Kembali ke Balai Kota Banjarbaru
-
HEADLINE1 hari yang lalu
Tak Ada Pilihan Kotak Kosong di Pilwali Banjarbaru