Connect with us

HEADLINE

Water Bombing Tak Mempan, BPBD Kalsel Pilih Jebol Irigasi Tenggelamkan Lahan Gambut

Diterbitkan

pada

Kapolda Kalsel memantau pengairan irigasi Riam Kanan ke lahan gambut yang rawan terbakar Foto: ist

BANJARBARU, Tim Satuan Tugas Karhutla gabungan di Kalimantan Selatan melakukan penenggelaman areal lahan gambut yang terbakar. Caranya, aliran Irigasi Riam Kanan akan ditutup dan dialihkan ke lokasi gambut yang terbakar.

“Luas lahan gambut yang akan ditenggelamkan mencapai 900 hektare,” kata Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq di Banjarbaru, Rabu (18/9).

Menurut dia, cara pembasahan dengan mengalirkan air itu lebih praktis dan murah jika dibandingkan pemadaman bom air melalui helikopter oleh satgas udara. “Lahan rawa gambut yang sudah terbakar beberapa hari sulit dipadamkan jika hanya mengandalkan penyiraman di permukaan, karena titik panas sudah masuk jauh ke dalam tanah,” katanya.

Selain mengalirkan air dari saluran irigasi dan kanal tambahan yang dibuat, pembasahan menggunakan teknik alat suntik gambut juga terus dilakukan Dinas Kehutanan Kalsel.

Seperti yang dilakukan Tim Brigade Dakarhutla Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi dalam penanggulangan kebakaran lahan di Jalan Tegal Arum Banjarbaru yang lokasinya dekat dengan kawasan Bandara Syamsudin Noor.

“Alat pemadam suntikan gambut ini ditancapkan ke dalam tanah untuk menyebarkan air agar api benar-benar padam dan sewaktu-waktu tidak menyala lagi,” jelas Hanif.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, luas lahan yang terbakar sudah mencapai 3.545 hektare di provinsi itu. Bahkan, kabut asap yang ditimbulkan sudah mengganggu aktivitas penerbangan di bandara.

Apalagi salah satu titik lahan yang terbakar cukup luas berada di sekitar area tak jauh dari Bandara Syamsuddin Noor yaitu di Jalan Tegal Arum atau kerap disebut kawasan Guntung Damar.

Bahkan, lahan yang terbakar hebat sejak Jumat (13/9), hingga kini masih terlihat beberapa titik api yang tak padam. Bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 Banjarbaru dan sejumlah rumah penduduk pun terancam dikepung api karhutla yang jaraknya sudah sangat dekat.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel terpaksa menjebol saluran irigasi Riam Kanan guna membasahi ratusan hektar lahan gambut yang terbakar. Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin Ujud, mengatakan luas karhutla telah mencapai 3.545 hektar dan merata di 13 kabupaten/kota kecuali Kota Banjarmasin.

“Berbagai upaya maksimal sudah kita lakukan termasuk kegiatan doa dan sholat minta hujan agar bencana kekeringan dan karhutla segera berakhir,” ujarnya.

Salah satu lokasi terparah dilanda kebakaran adalah kawasan lahan di sekitar bandara Syamsuddin Noor Kota Banjarbaru yang merupakan lahan gambut. Kebakaran lahan gambut di Guntung Damar wilayah Kecamatan Landasan Ulin ini menimbulkan kabut asap yang mengakibatkan aktivitas penerbangan dan transportasi terganggu.

Sementara Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani, ketika itu jugamelaksanakan pengecekan pembuatan aliran air untuk penanggulangan Karhutla bertempat di Irigasi Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Senin (16/9). Hadir juga Irwasda Polda Kalsel, Kepala Dinas Kehutanan Provisi Kalsel, Danrem 101/Antasari dan Wakapolres Banjar,.

Pada kesempatan tersebut Kapolda menyampaikan, bahwa pihaknya akan melakukan upaya-upaya untuk menetralkan kembali udara yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel). Misalnya dengan membuat saluran-saluran sekunder untuk mengalirkan air ke lokasi kebakaran.

Hal ini dilakukan karena tanah tempat terjadinya kebakaran merupakan tanah gambut yang berisi air. Oleh karenanya pemerintah hanya akan membangun saluran agar air yang ada di dalam tanah bisa mengalir ke lokasi kebakaran. “Sebetulnya kalau kebakaran hutan, itu kalau di daerah gambut ini kan bikin saluran saluran sekunder. Saluran-saluran untuk mengalirkan ke dekat situ,” jelas Kapolda.(rico)

Reporter : Rico
Editor : Cell

 


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->