Connect with us

HEADLINE

Wilayah Kalsel Hadapi La Nina di Agustus-September, Kemarau Lebih Pendek

Diterbitkan

pada

Koordinator BMKG, Ketua Pokja Pengelolaan Data dan Informasi, Wiji Cahyadi. Foto : wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) siap siaga untuk menanggulangi bencana di masa peralihan musim saat ini.

Koordinator Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ketua Pokja Pengelolaan Data dan Informasi, Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan, Wiji Cahyadi menyebutkan ada perbedaan musim kemarau yang terjadi di wilayah Kalimantan Selatan pada tahun 2024 dengan tahun 2023.

Dia menyampaikan kepada masyarakat, tahun ini adalah kemarau yang memiliki durasi kemarau yang lebih pendek.

“Durasi kemarau lebih pendek dari biasa, saat ini potensi kemarau lebih cenderung ke normal. Artinya kalau kita melihat dari curah hujan, normal tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini lebih basah,” ujar Wiji Cahyadi setelah apel Siaga Bencana Kota Banjarbaru 2024 di lapangan dr Murdjani, Selasa (2/7/2024) pagi.

Baca juga: Bersama Wabup, Bupati Banjar Hadiri Haul Ke-14 Guru Supian Noor

Meski akan menjalani musim kemarau basah, kata dia, masyarakat tetap harus waspada potensi bencana saat memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus-September.

“Dimana saat puncak kemarau di bulan Agustus berada di wilayah bagian barat, dan bulan September bagian timur Kalimantan Selatan,” sebut dia.

Sedangkan saat kata dia, masih berada pada masa peralihan musim. Namun, seiring berjalan waktu kondisi menuju netral atau normal dengan potensi akan terjadi fenomena La Nina lemah.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Banjarbaru, Zaini. Foto : wanda

Baca juga: Hamil Tanpa Nikah, HN Buang Bayi di Belakang Rumah

“Sekitar bulan Agustus-September La Nina lemah, tahun lalu kita El Nino fasenya, tapi sekarang masih netral dengan berpotensi terjadi La Nina lemah,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Banjarbaru, Zaini menyebutkan sejumlah titik rawan bencana di Kota Banjarbaru dipetakan ada di Kecamatan Cempaka, Kecamatan Landasan Ulin, dan Kecamatan Liang Anggang.

“Kalau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Landasan Ulin, maka di Cempaka ada potensi banjir, termasuk genangan air yang harus kita antisipasi,” sebut Zaini.

Wilayah Kota Banjarbaru ditetapkan siaga bencana, pihak BPBD kembali merapatkan barisan, termasuk dengan mendirikan Posko Induk Siaga Bencana.

“Personel kita paling tidak ada sekitar 40 orang, di induk sendiri untuk berjaga 1×24 jam standby dengan TNI Polri, serta relawan-relawan lainnya,” terangnya.

BPBD Banjarbaru akan memaksimalkan sarana prasarana untuk memfokuskan penanganan sebelum terjadinya bencana, baik itu karhutla maupun banjir.

Baca juga: Tiga Anak di Bawah Umur Ditahan Kasus Pengeroyokan di Siring Kemuning

Sementara itu Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengingatkan agar dalam realisasi penanggulangan bencana seluruh elemen masyarakat dapat bekerja sama.

“Kita berharap masyarakat mendukung serta membantu menanggulangi bencana ini,” ujar Wali Kota Banjarbaru pada saat apel.

“Di sisi lain kita juga sudah memiliki kelompok masyarakat sadar bencana, yang dibentuk oleh BPBD menjadi salah satu elemen yang turut serta membantu pencegahan bencana di Banjarbaru,” tutup Aditya. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->