Connect with us

Kalimantan Selatan

Workshop Batik dan Kerajinan Produk Turunan Kelapa Sawit di Kalsel

Diterbitkan

pada

Promosi diversifikasi produk kelapa sawit dan promosi halal produk turunan kelapa sawit melalui Workshop Batik dan Anyaman Berbasis Kompetensi, Rabu (21/8/2024) di (BSPJI) Banjarbaru. Foto : wanda

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Sebanyak 30 tenaga terampil di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengikuti kegiatan promosi diversifikasi produk kelapa sawit dan promosi halal produk turunan kelapa sawit melalui workshop batik dan anyaman berbasis kompetensi, Rabu (21/8/2024).

Dalam workshop, peserta memanfaatkan produk turunan kelapa sawit untuk menghasilkan batik dan kerajinan yang digelar Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banjarbaru.

Kegiatan ini diiniasi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian kolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), BSPJI Banjarbaru dan Dinas Perindustrian Kalsel.

Baca juga: Ini Cara Beli dan Pakai E-Meterai untuk Pendaftaran CPNS 2024

Kepala BBSPJIKB Budi Setiawan didampingi Kepala BSPJI Marzuki Marnala Sinambela. Foto: wanda

Kepala BBSPJIKB Budi Setiawan mengatakan, Kalsel memiliki potensi sumber daya yang mencukupi untuk dikembangkan industri kerajinan dan batik sebagai salah satu industri turunan kelapa sawit.

Hal ini yang mendorong diselenggarakannya workshop kompetensi selama empat hari, dimulai dari tanggal 21-24 Agustus 2024.

“Selama ini Kalsel juga dikenal dengan produk sasirangan, sama seperti batik, tentunya dengan pelatihan kami ingin menjamin kompetensi pengrajin-pengrajin batik khususnya batik tulis, sehingga mereka bisa lulus dan mendapat sertifikat,” ujar Budi Setiawan.

Menurutnya produk turunan kelapa sawit seperti stearin dan bahkan limbah berupa cangkang kelapa sawit bisa dimanfaatkan sebagai pembuatan bahan perintang (malam batik) dan zat pewarna batik alami.
Selain itu, lidi dari kelapa sawit juga bermanfaat untuk diolah menjadi berbagai produk seni melalui keterampilan anyaman.

Baca juga: Stakeholders Engagement PLN ULP Banjarbaru ke Pj Sekda Banjarbaru

Sejalan dengan hal itu juga, sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) bahwa seluruh produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal.

Salah satu kategori produk yang nantinya akan diwajibkan memiliki sertifikat halal adalah produk batik yang termasuk dalam kategori barang gunaan.

Dalam proses pembuatan produk ini, kata dia, satu titik kritis terkait kehalalan adalah penggunaan malam batik hewani dalam proses perintangan warna.

“Bahan baku yang selama ini dibuat dari produk hewani ternyata bisa dibuat dari produk nabati, salah satunya dengan memanfaatkan kelapa sawit, sehingga dapat menjadi solusi untuk bisa meraih sertifikat halal,” ungkapnya.

Baca juga: Nestapa Batubara di Konsesi PT Merge Mining Industri

Di samping untuk mendorong industri batik dalam memanfaatkan potensi dan limbah dari perkebunan kelapa sawit, kegiatan ini juga sebagai langkah promosi positif strategis wujud keberpihakan pemerintah pada industri kelapa sawit nusantara.

“Selama ini komoditi kelapa sawit indonesia mendapatkan serangan negatif dari negara-negara Eropa. Namun, melalui kegiatan pemanfaatan produk turunan dan limbah kelapa sawit untuk industri kerajinan dan batik diharapkan dapat membantu mengangkat citra komoditi ini di mata internasional,” jelas Budi.

Dari kegiatan ini diharapkan dapat mendorong tenaga terampil yang kompeten di Kalsel sehingga bersertifikasi profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Alisa Rahimi, peserta pelatihan asal Banjarmasin menjadi salah satu tenaga terampil yang berhasil mengikuti kegiatan workshop ini. Pengrajin kerajinan anyaman ilung atau eceng gondok.

“Alhamdulillah saya bisa bergabung dalam workshop walaupun prosesnya ke sana kemari dulu, dan saya bisa masuk,” ungkap Alisa Rahimi.

Baca juga: Sistem Drainase Jalan Pangeran Suriansyah Banjarbaru Dibikin Tertutup

“Adanya kompetensi ini, saya bisa menjadi kompeten dalam bidang menganyam dan kemudian saya punya kemampuan untuk mengajarkan kepada orang lain,” harap dia.

Dirinya berharap ilmu yang didapat dalam workshop ini tidak hanya sampai berhenti sampai pada dirinya, namun dapat membawa orang lain untuk bisa berkembang dan sukses di dalam industri kerajinan di Kalsel. (Kanalkalimantan.com/wanda)

Reporter : wanda
Editor : bie


iklan

Komentar

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->