Connect with us

HEADLINE

Wow, 7 Ton Biang Cemar di Waduk Riam Kanan Terangkut dari ‘Perang Sampah’

Diterbitkan

pada

Hasil operasi “Perang Sampah” di waduk Riam Kanan diangkut dari perairan. Foto : Abdullah

ARANIO, Sekitar 7 ton sampah berhasil terkumpul dalam kegiatan ‘Perang Sampah’ yang diikuti sekitar 300 orang peserta yang terbagi dalam 10 kapal di waduk Riam Kanan, Sabtu (14/4).

Peserta perang sampah tersebut berasal dari Dinas Kehutanan Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Banjar, kantor Kecamatan Aranio, TNI-Polri, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat sekitar waduk Riam Kanan.

Sampah-sampah yang terkumpul dalam perang sampah di waduk Riam Kanan sebagian besar sampah jenis plastik, seperti bekas kemasan makanan, botol dan gelas minuman, bekas pembungkus ikan, dan sampah jenis lainnya.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Dr Hanif Faisol mengatakan, kegiatan ‘Perang Sampah’ di Riam Kanan ini merupakan arahan dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Upaya ini untuk memberikan stimulan kepada masyarakat bahwa hutan ini adalah kawasan yang harus dijaga, bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga masyarakat yang berada di dalam atau sekitar kawasan tersebut.

“Taman Hutan Raya seluas 112 ribu hektare yang di dalamnya juga terdapat Waduk Riam Kanan memiliki fungsi sebagai kawasan konservasi, salah satu fungsinya untuk menyuplai kebutuhan air bagi masyarakat di Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Banjarmasin,” kata Hanif kepada Kanal Kalimantan.

Di tempat sama, Kepala UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Sri Wuriyati mengatakan, kegiatan perang sampah sebagai langkah untuk membudayakan bersih dan tidak buang sampah sembarangan.

Menurutnya, waduk Riam Kanan masuk kawasan Taman Hutan Raya Sultan Adam sebagai kawasan konservasi dan juga menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kalimantan Selatan yang harus tetap dijaga kebersihannya.

“Sampah-sampah yang ditemukan di Waduk Riam Kanan, menjadikan waduk tidak enak untuk dipandang, waduk sebagai sumber air untuk wilayah Banjarbaru, Banjar dan Banjarmasin.  Kebersihan waduk harus dijuga terutama untuk menjaga turbin PLTA tidak mengalami gangguan, turbin tetap terjaga otomatis suplai listrik bisa lancar,” ujar Sri.

Dia menambahkan, sebagai destinasi wisata, kebersihan waduk menjadi sebuah kewajiban, bahkan kepala Dishut Kalsel mengatakan “haram ada sampah di destinasi kita”, untuk itu dilakukan pemasangan himbauan untuk menjaga lingkungan dan tidak buang sampah sembarangan di keramba-keramba apung milik masyarakat.

Sri mengharapkan dengan adanya kegiatan perang sampah, masyarakat yang tinggal di 12 desa sekitar waduk bisa sadar. “Dan rencananya kegiatan seperti ini akan dilaksanakan 3 bulan sekali secara periodik dengan harapan dapat menyadarkan masyarakat, pungkasnya.

GM PLN Sektor Barito Hariyono menyambut baik dengan adanya kegiatan “perang sampah”.  Menurutnya, kegiatan ini membantu pihak PLTA dalam menanggulangi sampah-sampah yang ada di waduk Riam Kanan.

“Dengan kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat sadar, untuk merubah tingkah lakunya dalam pengelolaan sampah demi kelestarian lingkungan,” harapnya.

Camat Aranio Drs Taufikurahman juga menyambut gembira dengan adanya kegiatan perang sampah.  Menurutnya ini adalah aksi dari pemerintah provinsi Kalsel dan Kabupaten Banjar.  Dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarangan, terutama para pengelola keramba apung.

“Diharapkan nantinya, dengan adanya kesadaran dari masyarakat, Insya Allah Riam Kanan yang bersih akan bisa terlaksana, dan menjadikannya destinasi wisata yang mantap,” ujarnya. (abdullah/hendera)

Editor:Abi Zarrin Al Ghifari
Repoter:Abdullah/Hendera


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->