Connect with us

Kota Banjarbaru

Wow, Produksi Sampah di Banjarbaru Capai 120 Ton/hari, TPS 3R Solusi Mengurangi

Diterbitkan

pada

TPS, Warga masih belum dipenuhi kesadaran mengurangi produksi sampah lewat TPS 3R. Foto : abdullah

BANJARBARU, Persoalan sampah menjadi PR besar seluruh kota-kota di Indonesia, tidak terkecuali kota Banjarbaru. Apalagi dengan makin bertambahnya jumlah penduduk kota berjuluk Idaman ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Drs Gusriansyah menyebut, volume sampah kota Banjarbaru dari catatan terakhir 2017-2018 perhari menghasilkan sekitar 120 ton dan yang masuk ke TPA 105 ton. Sisanya itu bisa diolah oleh masyarakat melalui daur ulang atau sebagainya.

“Idealnya pengelolaan sampah itu dari hilirnya, jadi ketika dikirim ke TPA tidak banyak lagi.  Saat ini hilir masih belum optimal, sehingga seluruh sampah menumpuk di TPA,” ungkap Gusriansyah.

Menurutnya, volume sampah di Banjarbaru kecenderungan mengalami kenaikan setiap tahun, disebabkan penambahan jumlah penduduk, selain itu adanya pemindahan pusat pemerintahan Provinsi Kalsel ke Banjarbaru.

Dia menambahkan, permasalahan lain yang dihadapi terkait keberadaan TPS, kadang ada masyarakat yang menolak terkait penempatan TPS karena alasan bau dan sebagainya karena berada di depan rumah. “Sementara Pemkot tidak memiliki lahan untuk dijadikan tempat pengadaan TPS,” tambahnya.

Terkait keberadaan sampah plastik, dia menyampaikan sudah ada kebijakan walikota melalui Perwali untuk membatasi peredaran plastik di toko-toko modern. “Saat ini tetap kita awasi dan saat ini menjadi suatu permasalahan yang dihadapi,” katanya.

Gusriansyah menyampaikan, sampah jenis plastik tidak terlalu banyak, kebanyakan sampah dari rumah tangga seperti sisa makanan, sayuran, dan lain-lain.  Tapi masyarakat masih membungkus sampah-sampahnya dengan kantong plastik ketika membuang.

Dia mengharapkan, masyarakat diharapkan sudah memilah lebih dulu sampah yang akan mereka buang sesuai jenisnya. “Sehingga akan memudahkan dalam penanganan sampah di Kota Banjarbaru,” ujarnya.

Foto : abdullah

Perlu diketahui sampah-sampah yang masuk ke TPA Gunung Kupang, catatan Dinas LH Kota Banjarbaru pada tahun 2017 mencapai 39.620 ton. Sampah-sampah tersebut, selain diangkut oleh armada sampah milik Dinas LH Banjarbaru sendiri, juga berasal dari angkutan sampah pihak lain yang langsung membuang sampah ke TPA Gunung Kupang. Volume sampah yang masuk ke TPA Gunung Kupang tahun 2017 yakni dari Dinas LH 37.978 ton, dinas terkait 620 ton, Q-mall 761 ton, bulu ayam 62 ton dan sampah rumah tangga masyarakat sekitar TPA 197 ton.

Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru Subhan menyampaikan, untuk pengangkutan sampah oleh Dinas LH menggunakan 41 armada truk yang menjemput sampah-sampah dari 120 TPS yang tersebar di Kota Banjarbaru. Mengatasi persoalan sampah tersebut perlu adanya upaya pengelolaan terarah. Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan peran serta masyarakat melalui optimalisasi TPS 3R.

Secara terpisah, kepada Kanal Kalimantan, Dr Hafizianor SHut MP, Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat mengatakan, dengan adanya peran serta masyarakat melalui optimalisasi TPS 3R -Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (mengurangi – menggunakan – daur ulang), diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA.

Doktor Bidang Lingkungan jebolan Universitas Brawijaya Malang ini menjelaskan, pertambahan penduduk akan berpengaruh terhadap volume sampah, jika sampah tidak ditangani terlebih dahulu di bagian hilir (Masyarakat, red) maka sampah yang dikirim ke TPA akan terus bertambah. Menurutnya, dengan TPS 3R sampah-sampah akan terlebih dahulu dipilah-pilah dan didaur ulang masyarakat sebelum di buang ke TPA, sehingga sampah yang dikirim ke TPA menjadi berkurang volumenya.

“Perlu peningakatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan TPS 3R, dalam hal ini masyarakat diminta kesadarannya untuk terlebih dahulu memilah sampah-sampah yang akan dibuang,” katanya kepada Kanal Kalimantan, Rabu (21/2). Dia menambahkan, untuk jangka panjang Banjarbaru perlu memiliki road map atau master plan terkait pengelolaan sampah. “Karena semakin besar kota maka semakin rumit sampahnya”, ujarnya.(abdullah)

Reporter : Abdullah
Editor : Abi Zarrin Al Ghifari


iklan

MUSIC HITS with VOA


Disarankan Untuk Anda

Paling Banyak Dibaca

-->