Kota Banjarmasin
Tak Terima Diminta Tutup, Pedagang Pasar Sentra Antasari Protes
KANALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pedagang non bahan sembako di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin keberatan dengan penutupan toko selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap II. Bahkan, ratusan pedagang menggelar aksi protes di halaman pasar, Selasa (12/5/2020) siang.
Salah seorang perwakilan pedagang yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, ia bersama teman-temannya keberatan jika harus diminta tutup. Kecuali, jika penutupan dilakukan pasca lebaran.
Baca juga: Jualan Sudah Sepi, Kami Makan Apa Kalau Toko Tutup
“Kalau hendak lockdown, bisa saja. Tapi kami minta habis lebaran,” ungkapnya.
Mereka mengklaim, jika toko mereka diminta tutup setelah lebaran, mereka bersedia menutup tokonya. Entah itu 3 hari, 10 hari atau bahkan setengah bulan.
Ia mengibaratkan seperti petani yang sedang panen, di mana panen hanya bisa berlangsung selama setahun sekali. Begitu pula dengan pedagang yang berharap mendapatkan rezeki lebih terlebih selama bulan Ramadhan ini.
Baca juga: Satpol PP Banjarmasin Diturunkan, Minta Pedagang Bahan Sekunder Tutup
Baca juga : Pedagang Konveksi Keberatan Harus Tutup Selama PSBB Jilid II
“Minggu-minggu ini saja yang diharapkan,” tegasnya.
Kendati ia mengklaim telah mendapatkan surat edaran dari Pemko Banjarmasin, namun ia menyayangkan tidak adanya dialog antara pemko dengan pedagang. “Seharusnya kalau ada apa-apa dialog dulu, tidak bisa langsung, karena itu sepihak,” ucapnya. (kanalkalimantan.com/fikri)
Editor : bie
-
HEADLINE2 hari yang lalu
Petani Sumardi Divonis Bersalah, Mahasiswa Unjuk Rasa di PN Martapura
-
Kota Banjarbaru3 hari yang lalu
Bamagnas Banjarbaru Silaturahmi ke Pjs Wali Kota
-
HEADLINE3 hari yang lalu
Vonis Berbeda Calo dan Mantri Korupsi Kredit Topengan Bank
-
Hukum2 hari yang lalu
Narkoba 79,3 Kg Sabu Dimusnahkan, Jaringan Fredy Pratama Pakai Jalur Darat
-
Kota Banjarmasin2 hari yang lalu
Belasan Kios Pasar A Yani Pengambangan Terbakar
-
pilkada 20242 hari yang lalu
Alat Peraga Kampanye Paslon Diskualifikasi Dicopot